Struktur Teks Anekdot :
Sebelum mengulas tentang contoh teks anekdot, Anda harus memahami struktur penulisan anekdot terlebih dahulu. Pada dasarnya, teks anekdot memiliki 5 struktur yakni orientasi, abstraksi, krisis, koda dan reaksi. Berikut ini adalah penjelasan tentang struktur anekdot beserta dengan contohnya dalam satu cerita lucu yang menggelitik.
- 1. Abstraksi
Perlu diketahui bahwa abstraksi merupakan awalan anekdot yang berisi tentang gambaran kisah. Dalam abstraksi, akan ditunjukkan tentang hal yang unik dan menarik dalam teks tersebut. Contoh teks anekdot pada struktur abstraksi adalah “pada suatu hari, ada tukang kupat tahu yang selalu berjualan dari pagi hingga siang hari. Setiap jam 12 siang, penjual kupat tahu tersebut biasanya melewati rel kereta agar bisa sampai ke lokasi dagang tujuannya lebih cepat” - 2. Orientasi
Struktur kedua adalah orientasi yakni bagian petunjuk mengenai latar belakang peristiwa yang terjadi. Khusus untuk bagian ini, penulis umumnya akan menceritakan latar belakangnya secara mendetail. Contoh teks anekdot lucu untuk struktur orientasi sebagai lanjutan dari kisah di bagian abstrak sebelumnya adalah “pembeli terakhir kupat tahu membelinya di bagian sisi rel kereta”. - 3. Krisis
Dari namanya saja bisa diketahui bahwa krisis adalah struktur teks anekdot yang menunjukkan masalah menarik dan unik yang tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata. Contoh struktur krisis dari lanjutan cerita sebelumnya adalah “masinis kereta menginjak rem dengan keras ketika melihat tanda merah dikibarkan oleh tukang kupat tahu” - 4. Reaksi
Dalam contoh anekdot, adapula struktur reaksi. Dimana dalam hal ini reaksi adalah cara cara penulis untuk menyelesaikan masalah atau krisis yang ditimbulkan sebelumnya. Dalam contoh ini, masinis yang diberhentikan memberikan reaksi dengan mengajukan pertanyaan kepada penjual kupat “masinis bertanya : kenapa pak?” - 5. Koda
Bagi Anda yang belum paham, koda merupakan teks bagian terakhir dari cerita yang dibawakan. Bagian koda umumnya merupakan kesimpulan dari peristiwa atau kejadian yang dialami para tokoh. Contoh teks anekdot (struktur koda) dari kelanjutan cerita tentang penjual kupat tahu adalah “masinis marah dan turun dari kereta untuk memukuli si penjual kupat tahu”
Unsur lucu dari cerita anekdot tentang masinis dan penjual kupat tahu adalah karena tingkah tukang kupat tahu yang menjual dagangannya kepada penumpang kereta yang merupakan pembeli terakhirnya. Sehingga membuat masinis kesal dan memukulnya.
Contoh Teks Anekdot Singkat Berjudul Terkena Setrika:
Di satu pagi yang masih tetap cerah, keluar sesosok lelaki yang tengah ke rumah sakit karna ke-2 buah telinganya sekali lagi terkena luka bakar.
Doker : “looh, ada apa yang berlangsung dengan telinga anda pak? ”
Pasien : “begini dokter ceritanya, terlebih dulu saya sekali lagi menyetrika pakaian, nah, saat saya sekali lagi menyetrika pakaian, dengan mendadak telpon saya bunyi serta mendering. Sebab reflek, pada akhirnya saat waktu itu saya sekali lagi memegang setrika, segera saja saya lekatkan ke telinga kiri saya dok. ”
Dokter : “oh, demikian toh ceritanya, saya tahu yang dirasakan ayah, lalu untuk telinga ayah yang samping kanan apa itu yang berlangsung? ”
Pasien : “Nah inilah problemnya dokter, si bego itu kembali menelpon. ”
Beberapa Sisi Susunan dari Teks Anekdot Terkena Setrika :
- Abstraksi : Di satu pagi yang cerah
- Tujuan : keluar sesosok lelaki yang tengah ke rumah sakit karna ke-2 buah telinganya sekali lagi terkena luka bakar.
- Krisis : “begini dokter ceritanya, terlebih dulu saya sekali lagi menyetrika pakaian, nah, saat saya sekali lagi menyetrika pakaian, dengan mendadak telpon saya bunyi serta mendering. Sebab reflek, pada akhirnya saat waktu itu saya sekali lagi memegang setrika, segera saja saya lekatkan ke telinga kiri saya dok”
- Reaksi : “oh, demikian toh ceritanya, saya tahu yang dirasakan ayah, lalu untuk telinga ayah yang samping kanan apa itu yang berlangsung? ”
- Koda : “Nah inilah problemnya dokter, si bego itu kembali menelpon. ”
Contoh Cerita Anekdot Lucu Berjudul Burung Beo Nakal :
Putri, Nanda serta Eka sama-sama bertetangga serta seringkali bersama pergi menuju kantor. Untuk hingga jalan raya supaya dapat naik kendaraan umum, mereka diwajibkan lewat satu gang yang di antara tempat tinggal itu ada peliharaan burung beo.
Setiap kali tiga wanita itu lewat depan tempat tinggal orang yang mempunyai peliharaan beo, senantiasa saja si burung beo katakan tiga warna. Nanda mulai terasa berprasangka buruk bila burung beo itu sudah mengetahui juga akan warna celana dalam mereka bertiga.
Untuk meyakinkan hal itu benar atau tidak, mereka membuat perjanjian buat kenakan warna celana dalam yang sama.
Di besok harinya mereka kembali lewat gang itu, si beo mengatakan “Hitam, hitam, hitam. ” Ke-3 wanita itu terkagum mengagumi akan serta tercengang. Di hari setelah itu, dengan pas juga si beo dapat menebak warna celana dalam mereka seraya menyebutkan “Pink, pink, pink. ”
Putri mempunyai siasat yang agak konyol. “Bagaimana bila besok kita tidak sekalipun kenakan celana dalam? Cobalah, Juga akan berkata apa si beo usil itu? ” Di besok harinya waktu mereka melalui kembali, si beo didalam sangkarnya itu mondar-mandir seperti kebingungan.
Putri serta beberapa rekannya itu mulai tertawa sebab bisa ngerjain burung beo yang menyukai usli itu. Namun tertawa mereka tidak segera lama, karna si beo katakan, “lurus, lurus, keriting. ”
Contoh Teks Anekdot Pendidikan Berjudul Kantin Sekolah :
Di satu hari, di satu sekolah lebih persisnya didalam kelas, ada sesosok guru yang sekali lagi mengabsen anak-anak muridnya sebelumnya memulai pelajaran.
Guru : “Septi? ”
Dina : “Hadir bu! ”
Guru : “Agung? ”
Dina : “Tidak tahu bu, paling Doni masih tetap ada diluar kelas bu! ”
(Selang beberapa saat, datanglah Doni masuk kedalam kelas)
Doni : “Minta izin bu, apakah bisa saya masuk kelas?
Guru : “Kamu habis dari tempat mana saja Doni? ”
Doni : “Saya Barusan beli makanan diluar sekolah bu”
Guru : “Looh, kita kan mempunyai kantin sendiri. Selalu ngapaian anda butuh ke sana? ”
Doni : “Iya bu, namun kantinnya serupa gudang, telah kotor serta kecil sangat. ”
(Semua murid juga pada akhirnya tertawa memerhatikan pengucapan Doni itu)
Guru : “Kamu itu, mendingan di sekolah ini mempunyai kantin, namun anda ada betulnya juga sich. Karna memanglah kantin di sekolahan kita agak kurang sadar mengenai melindungi kebersihannya. ”
Mendengar problem itu, kelas kembali sekali lagi ke kegiatan belajar mengajar serta lantas ibu guru buat jadwal piket buat kantin serta memohon kepala sekolah agar melakukan perbaikan kantin itu.
0 comments:
Post a Comment